WELCOME TO MY WORLD



Rabu, 28 September 2011

Asam format

2.1 Pengertian Asam Formiat Kata formiat berasal dari nama sejenis semut merah “formica rufa” yang dapat mengeluarkan asam dan terbentuk sebagai asam bebas. Asam ini banyak dijumpai pada beberapa jenis tumbuhan, pada bulu-bulu jelatang dan hasil dari fermentasi bakteri pada karbohidrat. Beberapa ilmuwan melakukan penelitian yang berhubungan dengan Asam formiat dari semut tersebut. Brunfles pada permulaan abad ke-16 menyelidiki uap dari semut gunung penyebab warna merah dari tumbuh-tumbuhan. Et-Muller pada tahun 1684 telah mendistilasi sejumlah semut gunung yang menghasilkan suatu “acid spirit” yang dapat merusak besi. Fisher mendistilasi sejumlah semut dengan air dan ditemukan pada larutan distilatnya suatu asam menyerupai “spirit of vinegar”. Pada umumnya, Asam formiat yang dijual dipasaran mempunyai kadar 85% dan 90% sedangkan dalam bentuk anhidrat tersedia dalam jumlah bebas. Asam formiat banyak digunakan untuk koagulan karet, conditioner pada pencelupan tekstil, industri kulit serta sintesa bahan-bahan farmasi dan bahan kimia lain.
2.2 Sifat Fisika dan Kimia Asam Formiat 2.2.1 Sifat Fisika Asam Formiat Asam semut atau asam formiat atau asam metanoat, yang memiliki rumus molekul HCOOH, merupakan turunan pertama Asam karboksilat yang paling kuat dengan gugus molekul yang paling pendek dibandingkan dengan asam karboksilat yang lain. Asam formiat termasuk dalam katagori asam organik lemah, tapi bersifat sangat korosif, tidak berwarna, mempunyai bau yang menyengat, dapat menyebabkan iritasi pada mata, hidung, tenggorokan dan dapat melepuhkan kulit. Asam formiat dapat melarut sempurna dengan air, aseton,eter, etil asetat, metanol, etanol, dan gliserin. Asam ini dapat membentuk azeotrop dengan air pada kandungan asam formiat 67% berat (0,1 bar), 78% berat (1 bar), dan 84% berat (3 bar). Campuran asam formiat dan air memiliki titik eutektik yang membeku pada suhu 48,5oC dibawah nol dengan komposisi 70% berat asam formiat. Tekanan Asam formiat sebagai berikut : Tabel 8 : Tekanan Uap Asam Formiat pada Berbagai Temperatur Temperatur (oC) Tekanan Uap (mmHg) 0,00 11,16 20,00 33,55 29,96 54,36 39,89 85,18 49,93 130,1 59,98 192,7 79,93 395,6 100,68 762,5 (Kemira Oy Engineering,1980)

Tabel 9. : Sifat – sifat Fisik Asam formiat Sifat Nilai Berat molekul 46,03 gr/mol Titik didih (760 mmHg) 100,8 oC Titik leleh 8,4 oC Spesifik gravity (20oC) 1,22647 Konstanta ionisasi (20 oC) 1,765× 10-4 Tegangan permukaan (22 oC) 37,67 dyne/cm Viskositas (25 oC) 1,57 cp Kapasitas panas cairan (0 oC) 82,8 joulel/mol K Panas pembentukan laten 3031 kal/mol Panas penguapan laten 104 kal/mol Panas pembakaran cairan (25 oC) - 60,9 kkal/mol Panas pembentukan cairan (25 oC) - 101,52 kkal/mol
2.2.2 Sifat Kimia Asam Formiat Asam formiat dapat bercampur sempurna dengan air dan sedikit larut dalam benzene, karbon tetra klorida, toluene dan tidak larut dalam hidrokarbon alifatik seperti heptana dan oktana. Asam formiat dapat melarutkan nilon, poliamida tetapi tidak melarutkan Poli Vinil Chlorida (PVC). Campuran Asam formiat dan air membentuk campuran azeotrop (yaitu campuran larutan yang mempunyai titik didih mendekati titik beku) dengan kandungan maksimum Asam formiat 77,5 % pada tekanan atmosfer. Asam formiat akan terdekomposisi menjadi Karbon dioksida dan air pada temperatur 100 oC atau dalam temperatur kamar bila ditambahkan katalis Palladium. Asam formiat terhidrasi oleh Asam sulfat pekat dan menghasilkan Karbon monoksida dan air. Reaksi – reaksi lain yang terjadi pada Asam formiat adalah : 1. Bereaksi dengan Asetilen membentuk Vinil formiat. Reaksinya : HCOOH + HC  HC T : 578°K HCOOCH = CH2 As formiat Asetilen Vinil formiat 2. Bereaksi dengan Olefin (dengan bantuan hidrogen peroksida) membentuk Glikol formiat.
3. Dekomposisi Pada temperatur 200oC, asam formiat terdekomposisi menjadi karbon monoksida dan air dengan katalis Alumina. Reaksinya : HCOOH Al2O3,T : 200°C CO + H2O

4. Bereaksi dengan Keton dan Amina menjadi Amina primer.
2.2.3. Kegunaan Asam Formiat Asam formiat memiliki banyak kegunaan dan digunakan pada berbagai macam industri dan reaksi- reaksi. Salah satu industri yang sering menggunakan asam formiat adalah industri karet. Dalam industri karet, asam formiat digunakan sebagai bahan koagulan untuk meng-koagulasi karet dari lateks. Kualitas karet yang dihasilkan dengan asam formiat lebih baik dibandingkan dengan jenis koagulan lainnya. Industri lain yang menggunakan asam formiat adalah industri tekstil dan kulit. Pada indi=ustri tekstil, asam formiat digunakan untuk mengatur pH pada proses pemutihan, pencelupan/ pewarnaan. Asam formiat merupakan asam yang lebih kuat dari asam asetat sehingga menghasilkan produk yang lebih baik. Pada industri kulit, asam formiat digunakan dalam proses penyamakan kulit yaitu sebagai bahan pembersih zat kapur dan pengatur pH saat pencelupan. Asam formiat digunakan untuk menetralkan kapur (deliming) agar kulit menjadi lebih besar dan padat. Asam formiat merupakan bahan yang mudah menguap sehingga tidak akan tertinggal pada serat kulit. Asam formiat juga sering digunakan pada peternakan. Pada peternakan, asam formiat untuk mengawetkan membunuh bakteri yang terdapat pada makanan ternak. Apabila disemprotkan pada jerami, asam formiat dapat menahan proses pembusukan dan membuat makanan ternak dapat mempertahankan nutrisinya lebih lama. Kegunaan-kegunaan lain dari asam formiat adalah sebagai berikut: a. Reagen pada reaksi kimia organik, sebagai sumber gugus formil dan ion hidrogen. b. Cleaning / disinfection, sebagai bahan produk pembersih komersial dan disinfektan tong kayu untuk membuat anggur atau bir. c. Membersihkan logam asam (industri electroplating) d. Desulfurisasi flue gas, digunakan dalam proses desulfurisasi SHU (Saarberg-Hoelter-Umwelttlechnik) e. Sebagai bahan baku dalam industri farmasi f. Sebagai bahan aditif pada pengeboran minyak Asam format (nama sistematis: asam metanoat) adalah asam karboksilat yang paling sederhana. Asam format secara alami terdapat pada antara lain sengat lebah dan semut. Asam format juga merupakan senyawa intermediat (senyawa antara) yang penting dalam banyak sintesis kimia. Rumus kimia asam format dapat dituliskan sebagai HCOOH atau CH2O2.
Di alam, asam format ditemukan pada sengatan dan gigitan banyak serangga dari ordo Hymenoptera, misalnya lebah dan semut. Asam format juga merupakan hasil pembakaran yang signifikan dari bahan bakar alternatif, yaitu pembakaran metanol (dan etanol yang tercampur air), jika dicampurkan dengan bensin. Nama asam format berasal dari kata Latin formica yang berarti semut. Pada awalnya, senyawa ini diisolasi melalui distilasi semut. Senyawa kimia turunan asam format, misalnya kelompok garam dan ester, dinamakan format atau metanoat. Ion format memiliki rumus kimia HCOO.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar