WELCOME TO MY WORLD



Minggu, 29 Mei 2011

Empat Kategori Startegi Kognitif


Strategi
Definisi
Contoh
Mengulang
Menghafal bahan-ajar yang harus diingat dengan cara mengulang-ulang bahan tersebut
Mengulang-ulang nomor telepon
Elaborasi
Menambahkan rincian pada informasi baru
Menambah rincian seperti menghubungkan PIN
password dengan tanggal
ulang tahun
Organisasi
Mengenali atau menemukan ide-ide utama dari kumpulan banyak informasi
Membuat kerangka garis
besar, peta konsep, atau menggarisbawahi
Metakognisi
Berfikir tentang berfikir dan pemonitoran proses berfikir
Menentukan bahwa strategi terbaik untuk memahami
suatu bacaan baru adalah menciptakan kerangka garis besar ide-ide utama

Tiga Jenis Pengetahuan


Jenis-jenis Pengetahuan
Definisi
Contoh
Deklaratif
Pengetahuan tentang sesuatu
Aturan-aturan permaian; definisi segitiga
Prosedural
Pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu
Bermain bola basket; menggunakan pemroses kata
Kondisional
Pengetahuan kapan menggunakan pengetahuan deklaratif dan prosedural tertentu
Kapan mendribel bola; kapan mengurangi; kapan menggarisbawahi

Sintaks Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah


Fase
Peran Guru
1.Orientasi siswa kepada masalah

2.    Mengorganisasi siswa untuk belajar
3.    Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok
4.    Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

5.    Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
1.Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang diperlukan, memotivasi siswa terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilihnya.
2.Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut.
3.Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen atau pengamatan untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah.
4.Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai, seperti laporan, video, dan model dan membantu siswa untuk berbagi tugas dengan temannya.
5.Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.

Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif


Fase
Peran Guru
1.Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
2.    Menyajikan informasi
3.    Mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok belajar

4.    Membimbing kelompok belajar bekerja dan belajar
5.    Evaluasi

6.    Memberikan penghargaan
1.Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa untuk belajar.
2.Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan.
3.Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien.
4.Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka.
5.Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.
6.Guru menggunakan cara-cara yang sesuai untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok.

Sintaks Model Pengajaran Langsung

Fase
Peran Guru
1.Menyampaikan tujuan dan    mempersiapkan siswa
2.   Menyajikan informasi atau mendemonstrasikan  keterampilan
3.   Membimbing pelatihan
4.   Mengecek pemahaman dan memberi umpan-balik
5.   Memberi kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan
1.Guru menjelaskan tujuan, informasi latar belakang pelajaran, pentingnya pelajaran, mempersiapkan siswa untuk belajar.
2.Guru mendemonstrasikan keterampilan atau menyajikan informasi setahap demi setahap.
3.Guru memberikan pelatihan awal.
4.Mengecek apakah siswa telah berhasil melakukan tugas dengan baik, memberi umpan-balik.
5.Guru mempersiapkan kesempatan untuk melakukan pelatihan lanjutan, dengan perhatian khusus pada penerapan kepada situasi lebih kompleks dan kehidupan sehari-hari.

mengatasi bibir kering dan pecah-pecah

1. Jangan menjilat bibir
Air liur menguap denga cepat dari bibir, dan ini akan menyebabkan bibir kita menjadi semakin kering. Jika Anda memiliki kebiasaan menjilat bibir, hindari penggunaan lipbalm rasa buah. Pilihlah yang pahit agar Anda tak tergoda.

2. Selalu sedia lip balm
Jangan pernah tinggalkan lip balm alias pelembab bibir. Bawalah ke mana pun Anda pergi, dan oleskan ke bibir dan sekitarnya saat sudah mulai terasa kering. Pelembab bibir yang paling baik adalah yang mengandung beeswax, shea butter, dan SPF untuk melindungi bibir dari paparan sinar matahari.

3. Ritual sebelum tidur
Jangan hanya menggosok gigi, mencuci muka, dan memakai pelembab sebelum tidur. Agar bibir tetap sehat, indah, dan terhindar dari kekeringan, biasakan melakukan ritual ini setiap malam sebelum tidur. Ambil handuk kecil, dan basahi dengan air hangat. Lalu gosokkan handuk basah tersebut perlahan-lahan pada bibir untuk mengelupas kulit mati penyebab bibir pecah-pecah. Setelah terasa halus, oleskan pelembab bibir. Pelembab ini akan bekerja menutrisi bibir selama kita tidur.

4. Banyak minum
Anda pasti sudah tahu bahwa kita harus minum setidaknya delapan gelas air putih setiap hari, kan? Bibir yang kering adalah salah satu cara tubuh memberi sinyal bahwa ia kekurangan cairan. Jadi, jangan hanya melembabkan dari luar (dengan cara mengoles lip balm), tapi lembabkan juga dari dalam dengan bantuan air mineral.

10 tips kecantikan dari sang ibu

1. "Jangan terlalu sering makan mie instan!"
Berbagai produk instan serta makanan cepat saji berpotensi membuat tubuh memproduksi lebih banya insulin. Insulin memicu androgen untuk memproduksi lebih banyak minyak. Hasilnya, wajah pun jadi lebih mudah berjerawat.

2. "Jangan cemberut!"
Selain tidak enak dilihat, sering cemberut (termasuk memicingkan mata saat menonton televisi atau saat bekerja di depan komputer), bisa membuat kulit dahi dan sekitar mulut jadi lebih cepat berkerut, membuat Anda terlihat lebih tua.

3. "Jangan merokok!"
Anda tentunya sudah tahu efek buruk merokok bagi paru-paru. Namun rokok pun terbukti mempercepat proses penuaan pada kulit, dan membuat warna kulit jadi lebih kusam.

4. "Rambut jangan menutupi muka!"
Terkadang kita malas merapikan potongan rambut sehingga selalu saja ada poni atau sejumput rambut yang jatuh ke wajah, menutupi mata. Potongan seperti ini biasanya dilarang di sekolah karena mengganggu penglihatan, namun ternyata membiarkan rambut menyentuh wajah bisa membuat kulit mudah berjerawat. Ingat, kulit kepala dan rambut adalah salah satu bagian tubuh yang menyimpan banyak minyak.

5. "Jangan gigiti kuku!"
Selain menjijikkan, kuku yang sering digigiti biasanya tak akan tumbuh dengan baik. Bentuknya tak enak dilihat, kuku jadi rapuh dan mudah pecah, Anda pun bisa lebih mudah terkena infeksi.

6. "Jangan begadang!"
Istilah "beauty sleep" muncul karena tidur cukup memang bisa membuat kita lebih cantik. Saat kita tidur, sel-sel tubuh bekerja menggantikan sel yang rusak hari itu. Jika kita tak tidur, proses penggantian sel pun terganggu. Selain itu, kekurangan tidur bisa membuat tubuh tertekan dan memicu timbulnya jerawat.

7. "Duduk yang manis!"
Sebagai wanita, sejak kecil kita sudah diajarkan untuk duduk dengan manis, dan jangan menyilangkan kaki. Kebiasaan bersilang kaki (menumpukan satu kaki di atas kaki yang lain) ternyata bisa menyebabkan varises. Jika Anda sudah duduk lama di atas kursi dan mulai merasa pegal, silangkanlah kaki di bagian mata kaki, bukan di lutut.

8. "Jangan teleponan lama-lama!"
Membiarkan pipi Anda menyentuh ponsel (atau telepon rumah) terlalu lama, bisa menyebabkan jerawat. Bukan hanya karena banyak bakteri yang menempel di telepon, tapi juga karena berbagai faktor lain seperti gesekan dan hawa panas.

9. "Sebelum tidur, cuci muka dulu!"
Saat tidur, suhu tubuh kita meningkat, dan kulit wajah akan lebih mudah menyerap apa pun yang ada di permukaannya. Jika yang ada di permukaan wajah kita adalah minyak, debu, dan sisa kosmetik, kira-kira apa yang akan terjadi pada kulit wajah? Lebih baik cuci muka dan biarkan kulit menyerap krim malam selama kita tidur.

10. "Jangan mengucek mata!"
Kebiasaan ini bisa membuat pembuluh darah di dekat mata pecah. Akibatnya, di bagian putih mata akan muncul tanda merah yang tak akan bisa dihilangkan kecuali dengan laser. Selain itu, terlalu sering mengucek mata bisa membuat kulit di sekitar mata jadi kendur dan mudah keriput.

Resep untuk menghilangkan selulit (bergaris-garis kasar di kulit)

Resep 1
1 cangkir ampas kopi yang masih baru
1 putih telur
1 sendok makan minyak zaitun
Campurkan bahan-bahan di atas dan gunakan untuk memijat bagian tubuh Anda yang berselulit. Pijat dengan gerakan memutar, kemudian bilas. Ramuan ini juga bisa dioleskan ke selulit, kemudian 'bungkus' bagian tersebut dengan plastik dan diamkan selama 5-10 menit. Untuk hasil yang optimal, lakukan ritual ini 3 kali seminggu.

Resep 2
1/4 cangkir ampas kopi hangat
1 sendok makan minyak zaitun
Campurkan bahan-bahan di atas, kemudian balurkan ke atas loofah atau handuk wash lap sebelum memijat bagian yang berselulit. Lakukan 2 kali seminggu.

Resep 3
Campurkan ampas kopi dengan sabun cair atau body lotion. Balurkan ke tubuh, diamkan beberapa menit, lalu bilas. Lakukan setiap hari.

atasi jerawat membandel!

ini nich trik jitu buat ngelawan yang namanya jerawat membandel!

Daripada mengobati, lebih baik mencegah timbulnya jerawat tersebut dengan cara alami. Kuncinya ada di gaya hidup kita. Simak caranya dalam enam langkah yang dikutip dari Carefair.com berikut ini.

1. Perbanyak makan bawang putih
Bawang putih dapat menghancurkan bakteri merugikan di pori-pori kulit. Selain itu bawang putih juga berfungsi meningkatkan sistem kekebalan tubuh, temasuk kulit. Sehingga timbulnya jerawat pun dapat dicegah.

2. Sinari kulit dengan matahari
Kulit memerlukan sinar matahari supaya terjaga kesehatannya sehingga sel-selnya dapat aktif secara sempurna. Biarkan kulit terkena sinar matahari pagi paling tidak 15 menit setiap harinya.

3. Olahraga dan tidur cukup
Stres yang Anda alami setiap hari juga akan memicu ketidakseimbangan hormon dan berakhir pada timbulnya jerawat. Olahraga dan tidur yang cukup akan membantu tubuh menstabilkan kembali hormon-hormon Anda.

4. Cuci muka dengan air hangat
Jerawat bisa timbul karena kotoran yang mengendap di pori-pori. Air hangat akan membuat pori-pori terbuka untuk sementara, sehingga sabun khusus wajah Anda bisa membersihkan kulit secara maksimal. Setelah bersih, basuh kembali wajah Anda dengan air biasa, agar pori-pori kembali menutup.

5. Bersihkan tubuh dari racun
Makanan yang kurang bersih dan polusi yang kita alami setiap hari dapat menjadi racun dan merangsang timbulnya jerawat di kulit. Cara membuang racun (detoksifikasi) yang alami adalah dengan meminum air putih yang cukup setiap hari. Racun-racun yang mengendap di dalam tubuh akan keluar bersama kotoran dan keringat, sehingga jerawat pun tak timbul.

Mudah bukan?

Tips agar kulit tak lagi gelap dan kusam

Ini dia 6 makanan yang bagus buat kulit kita....

1. Jeruk
Semua jenis buah jeruk, termasuk jeruk bali, merupakan sumber vitamin C yang memiliki banyak manfaat untuk kulit. Vitamin C meningkatkan produksi kolagen dan elastin dalam tubuh kita, yang berfungsi untuk mengurangi kerutan dan menghambat penuaan kulit. Ia juga dipercaya dapat memperlambat produksi melanin, pigmen yang membuat kulit terlihat lebih gelap. Usahakan mengkonsumsi jeruk segar satu kali dalam sehari. Selain jeruk, tomat juga merupakan buah yang kaya vitamin C.

2. Sayuran berwarna merah dan hijau
Bayam, wortel, brokoli, dan kawan-kawannya mengandung banyak beta-carotene yang berfungsi sebagai antioksidan untuk kulit. Selain mencegah kerusakan sel, beta-carotene juga akan diubah oleh tubuh menjadi vitamin A yang berguna untuk memerangi jerawat, memproduksi sel kulit baru, dan membuat warna kulit terlihat cerah dan muda. Akan lebih baik jika vitamin A kita dapatkan langsung dari makanan dan bukan dari suplemen vitamin, karena kelebihan vitamin A justru dapat mengganggu kesehatan kita.

3. Ikan
Makhluk air ini kaya akan asam lemak Omega-3 yang merupakan resep utama untuk kulit yang cerah cemerlang. Selain itu, mengkonsumi sarden, tuna, atau salmon yang kaya protein dapat membantu melindungi kulit dari paparan sinar matahari dan polusi. Protein yang terkandung di dalamnya membantu reproduksi sel dan membuat kulit terlihat bercahaya.

4. Alpukat
Alpukat adalah sumber vitamin E. Ia berguna untuk menghambat penuaan dan membersihkan kulit dari segala noda seperti bekas jerawat, flek hitam, dan masalah lain. Mengonsumsi alpukat secara teratur juga akan mencegah kulit menjadi kendur seiring bertambahnya usia.

5. Gandum
Bisa didapat dalam bentuk sereal maupun roti, gandum mengandung biotin yang berfungsi membantu sel tubuh memproses lemak. Kekurangan biotin dapat menyebabkan kulit kering dan terlihat kusam.

6. Minyak zaitun
Makanan paling sehat untuk kulit? Salad buah dan sayuran yang diperciki minyak zaitun sebagai penyedap. Minyak ini mengandung asam lemak yang esensial untuk membuat kulit terlihat cerah, bercahaya, dan sehat.

Semoga bermanfaat!

membuat kulit ketiak menjadi lebih putih dan halus

Kulit ketiak hitam?? mau lebih putih? baca tips dibawah ini dan seera lakukan! dijamin deehh...

1. Pengelupasan
Kulit hitam di daerah ketiak bisa jadi merupakan kumpulan sel kulit mati. Untuk itu, yang harus Anda lakukan adalah membuang semua sel kulit mati tersebut dan menggantinya dengan yang baru. Beberapa produk kecantikan menyediakan krim khusus kulit ketiak yang bisa Anda gunakan. Secara alami, pengelupasan juga bisa dilakukan dengan menggosok kulit ketiak menggunakan spons mandi atau loofah. Dengan menggosoknya, akan memancing sel-sel kulit membentuk lapisan baru yang telah rusak.

2. Memilih pisau cukur

Bulu-bulu ketiak yang tidak tercukur dengan sempurna akan menghambat pori-pori dan membuat kulit di sekitarnya menghitam. Untuk menghindarinya, pilihlah pisau cukur yang berkualitas. Jangan pernah menggunakan pisau tumpul saat mencukur bulu ketiak. Waxing juga bisa menjadi jalan keluar yang baik, karena metode ini bisa mencabut bulu ketiak hingga ke akar, sehingga tidak tertinggal di kulit ketiak Anda.

3. Memilih deodoran

Deodoran pilihan Anda bisa jadi merupakan penyebab menghitamnya kulit di sekitar ketiak. Mungkin kandungan di dalamnya tidak sesuai dengan kulit Anda sehingga membuatnya menjadi hitam. Daripada berisiko, Anda bisa mencegah bau ketiak dengan 'deodoran alami'. Setelah mandi, gunakanlah baking soda di ketiak Anda. Baking soda juga bisa membunuh bakteri penyebab bau tidak sedap di ketiak.

4. Memutihkan kulit
Beberapa merek produk kecantikan juga mengeluarkan pemutih khusus kulit ketiak. Anda juga bisa mencobanya sebagai solusi. Ingin yang alami? Gunakan perasan jeruk lemon di ketiak Anda setiap mandi. Perasan jeruk lemon adalah bahan pemutih kulit yang alami.

Selamat mencoba!

perawatan kulit cantik

cocok nih buat kamu yang berumur 20 sampai 40 tahun!
beda umur, beda lohh cara perawatannya..

USIA 20-AN
Ini adalah usia yang paling efektif untuk memulai perawatan untuk mencegah penuaan dini.
1. Mulailah rajin memakai toner yang membantu memperbaharui sel kulit. Sesuaikan dengan jenis kulit Anda.
2. Berinvestasilah pada pelembap yang berkualitas tinggi dan mengandung SPF, setidaknya SPF 15.
3. Selalu siap sedia dengan obat jerawat dan produk-produk perawatan yang noncomedogenic, karena usia ini adalah masa di mana jerawat lebih mudah muncul.

USIA 30-AN
Selain melanjutkan perawatan dengan pelembap dan sunscreen, wanita usia 30-an juga sebaiknya melakukan beberapa hal berikut ini:
1. Mengoleskan eye-cream di daerah sekitar mata yang sudah mulai muncul kerut-kerut halus. Jika didiamkan, kerutan ini akan bertambah dalam dan membuat Anda terlihat tua.
2. Lakukan perawatan tambahan berupa masker atau peeling, setidaknya satu kali dalam dua minggu

USIA 40-AN
Saat inilah Anda mulai menemukan kerutan di wajah dan flek kecoklatan di kulit tanda penuaan, terutama jika Anda tak melakukan perawatan sejak usia 20-an. Tapi tenang, masih ada cara untuk mengatasinya.
1. Gunakan krim malam anti-aging, terutama jika kulit Anda mulai terasa lebih kering dari biasanya
2. Gunakan krim atau serum antikerut yang dibuat spesifik untuk bagian-bagian tertentu di wajah, misalnya untuk kulit sekitar mata, kulit sekitar mulut, dan sebagainya.
3. Jika di kulit Anda mulai muncul flek berwarna kecoklatan, gunakan produk spot corrector di bagian tersebut untuk meratakan warnanya.

Senin, 23 Mei 2011

WAW!! Justin Bieber borong 7 piala di billboard!!

gak salah lagi nih gw jadi beliebers. .
Justin Bieber memang tokoh yang pantas diidolakan!
banyak banget yang patut kita contoh. .
salah satunya prestasi yang dia dapat kemarin di billboard!
dia dapat 7 piala sekaligus!
WAW! it's very fantastic!

Baca lebih lengkap

Minggu, 22 Mei 2011

sifat-sifat zat kimia


No.
Nama Zat Kimia
Rumus
Sifat Zat
1
Alkohol (etanol)
C2H5OH
Zat cair tidak berwarna, mudah terbakar, kadar 95 % berat. Digunakan antara lain sebagai pelarut
2
Alizarin
C14H6O2(OH)2
indikator asam basa. 0,1 gram dalam air. Daerah perubahan antara ph 5,4-6,6 ; warna dari bening ke kuning. 0,1 % dalam etil alkohol. Daerah perubahan warna antara pH 5,6-7,2; warna dari kuning ke merah. Kristal berwarna kuning
3
Alfa naftol
C10H7OH
Kristal berwarna kuning
4
Alumunium klorida
AlCl3
Kristal tak berwarna, larut dalam air dan terhidrolisa, sangat higroskopis
5
Alumunium nitrat
Al(NO­3)3
Kristal  tak berwarna, larut dalam air dan terhidrolisa, sangat higroskopis
6
Alumunium sulfat
Al2(SO4)3.18 H2O
Kristal tak berwarna, , larut dalam air dan terhidrolisa
7
Amilum
(C6H10O5)n
Zat padat putih, indikator untuk yodium
8
Amil alkohol
C5H11OH
Zat cair tidak berwarna
9
Ammonium dikromat
(NH4)2Cr2O7
Kristal berwarna orange, larut dalam air
10
Amonium hidroksida
NH3(aq)
Kadar 34-35 % (18 M), BJ: 0,880, zat tak berwarna
11
Amonium klorida
NH4Cl
Kristal tak berwarna, larut dalam air, disebut juga garam salmiak
12
Amonium karbonat
(NH4)2CO
Kristal tak berwarna, larut dalam air
13
Amonium nitrat
NH4NO3
Kristal tak berwarna, larut dalam air
14
Amonium molibdat
(NH4)2MoO4
Kristal tak berwarna, larut dalam air, pereaksi untuk ion natrium
15
Amonium oksalat
(NH4)2C2O4
Kristal tak berwarna, larut dalam air
16
Amonium sulfat
(NH4)2SO4
Kristal tak berwarna, larut dalam air
17
Amonium tiosianat
NH4SCN
Kristal tak berwarna, larut dalam air, disebut juga amonium rodanida
18
Anilin biru
C32H25N3Na2O9S3
Fiksatif untuk fungal myelia
19
Anilin klorida
C6H5NH3Cl
Fiksatif untuk lignin
20
Anilin sulfat
(C6H5NH3)2SO4
Zat pewarna pembuluh kayu
21
Arsen trioksida
As2O3
Kristal putih, bersifat racun, disebut juga warangan
22
Asam asetat biang
CH3COOH
Kadar 99-100 % (18 M), BJ: 1,06 zat cair tak berwarna, asam lemah, bau khasyang merangsang. Asam asetat encer kadarnya 30 % (5 M) BJ:1,04
23
Asam benzoat
C6H5COOH
Kristal berbentuk jarum, tak berwarna, sedikit larut dalam air, bahan pengawet
24
Asam borat
H3BO3
Kristal berbentuk sisik, sedikit larut dalam air, asam lemah. Larutan 3 % digunakan sebagai antiseptic
25
Asam fosfat
H3PO4
Zat cair tak berwarna, kental seperti sirup, asam lemah. Kadar 85 % (14,6 M) BJ:1,69
26
Asam klorida
HCl
Asam klorida pekat kadarnya 36 % (12 M) BJ: 1,18 , tak berwarna, asam kuat. Kadarnya 9 % (3 M) BJ: 1,04. Asam klorida teknis berwarna kuning
27
Asam nitrat
HNO3
Asam nitrat pekat kadarnya 65 % (14 M) BJ 1,39 . zat cair tak berwarna, asam kuat, oksidator. Asam nitrat encer kadarnya 9 % (3 M) BJ: 1,05. Asam nitrat berasap kadarnya 99 % (21 M) BJ: 1,51
28
Asam oksalat
HC2O4. 2 H2O
Kristal tak berwarna, larut dalam air, bersifat racun
29
Asam salisilat
C6H4(OH)(COOH)
Kristal berbentuk jarum, tak berwarna, larut dalam alkohol, menyublim bila dipanaskan. Mempunyai sifat antiseptic
30
Asam sitrat
C3H4(OH)(COOH). 3 H2O
Kristal tak berwarna, larut dalam air, banyak digunakan pada pembuatan limun
31
Asam sufat
H2SO4
Asam sulfat pekat kadarnya 96 % (18 M) BJ:1,84. Zat cair tak berwarna, kental, bersifat higroskopis, oksidator, asam kuat. Asam sulfat encer kadarnya 25 % (3 M) BJ: 1,18
32
Asetal dehide
CH3CHO
Zat cair tak berwarna, berbau khas, berasap, mudah terbakar
33
Aseton
CH3COCH3
Zat cair tak berwarna, mudah terbakar, banyak digunakan sebagai pelarut
34
Barium hidroksida
Ba(OH)2. 8 H2O
Zat padat berwarna putih, larut dalam air, larutannya disebutair barit, basa kuat. Pereaksi untuk gas CO2
35
Barium klorida
BaCl2.2 H2O
Kristal tak berwarna, larut dalam air
36
Barium nitrat
Ba(NO3)2
Kristal tak berwarna, larut dalam air
37
Benzena
C6H6
Zat cair tak berwarna, mudah terbakar, banyak dipakai sebagai pelarut
38
Besi (II) klorida
FeCl2..6 H2O
Kristal tak berwarna, larut dalam air, mudah teroksidasi oleh udara
39
Besi (III) klorida
FeCl3.7 H2O
Zat padat berwarna coklat, larut dalam air, dan mengalami hidrolisis
40
Besi (III) sulfat
Fe2(SO4)3
Zat padat berwarna hijau muda, larut dalam air, mudah teroksidasi oleh udara
41
Besi (II) amonium sulfat
FeSO4.(NH4)2SO4.6 H2O
Disebut juga garam mohr. Zat padat berwarna hijau muda, larut dalam air, lebih sukar dioksidasi daripada FeSO4 , dipakai sebagai pengganti FeSO4
42
Besi (II) sulfida
FeS
Disebut juga pirit, zat padat berwarna coklat hitam, digunakan pada pembuatan gas H2S
43
Bismuth (II) klorida
BiCl3
Zat padat berwarna putih kekuningan larut dalam air, terurai menjadi oksiklorida, dan higroskopik
44
Bismuth (III) nitrat
Bi(NO3)3.5 H2O
Zat padat tak berwarna, larut dalam air, mengandung sedikit asam nitrat, higroskopik
45
Boraks
Na2B4O7.10 H2O
Kristal tak berwarna, digunakan antara lain untuk menguji ion logam
46
Brom fenol biru
C19H10O5SBr4
Indikator asam basa. Zat padat berwarna jingga muda, tidak larut dalam air, larut dalam alkohol atau alkali encer. Daerah perubahan warna antara pH 3,0  sampai 4,6. Perubahan warna kuning biru-ungu
47
Brom kresol hijau
C19H8O5Br2
Indikator asam basa. Zat padat berwarna putih, sedikit larut dalam air, larut dalam alkohol atau alkali encer. Daerah perubahan warna antara pH 3,8 sampai pH 5,4. Perubahan warna dari kuning ke hijau
48
Brom kresol ungu
C21H16O5SBr2
Indikator asam basa. Zat padat berwarna merah muda, tidak larut dalam air, larut dalam alkohol atau alkali encer. Daerah perubahan warna antara pH 5,2 sampai 6,8. Perubahan warna dari kuning ke ungu
49
Brom timol biru
C19H30O5Br
Indikator asam basa. Zat padat tidak larut dalam air, larut dalam alkohol atau alkali encer. Daerah perubahan warna antara pH 6,0 sampai 7,6 . Perubahan warna dari kuning ke biru
50
Diklorofenol indofenol natrium
C12H6Cl12NO2Na
Serbuk berwarna hijau tua, indikator oksidasi-reduksi. Pereaksi untuk vitamin C
51
Dimethil glioksin
C4H8O2N2
Zat padat berwarna putih, tidak larut dalam air, larut dalam alkohol. Pereaksi untuk nikel
52
Butanol
C4­H9OH
Zat cair tak berwarna, mudah terbakar. Banyak digunakan sebagai pelarut
53
Dinatrium hydrogen fosfat
NaHPO4. 7 H2O
Zat padat berwarna putih, larut dalam air
54
Eosin
C20H6O9N2Na2Br2
Serbuk bewarna merah, larut dalam air dan alkohol, larutannya memberikan fluoresensi hijau, sebagai pewarna jaringan hijau
55
Etanol
C2H5OH
Zat cair tidak berwarna, mudah terbakar, kadar 95 % berat. Digunakan antara lain sebagai pelarut
56
Etil asetat
CH3COOC2H5
Zat cair tak berwarna, berbau esen, digunakan sebagai pelarut
57
Etil klorida
C2H5Cl
Zat cair, mudah menguap, mudah terbakar. Sebagai zat pendingin dan pembius lokal
58
Fenol
C6H5OH
Kristal tak berwarna, larut dalam air, bersifat asam. Digunakan sebagai desinfektan. Jika terkena kulit dapat menyebabkan luka bakar
59
Fenolftalein
C20H14O4
Indikator asam basa. Zat padat berwarna putih, larut dalam alkohol. Daerah perubahan warna antara pH 8,2 sampai 10,0 dari tak berwarna ke merah
60
Fenil hidrazin HCL
C6H4N2H3.HCl
Zat padat berwarna kuning, sebagai pereaksi sakarida yang memberikan reaksi osazon
61
Formalin
HCOH
Formalin adalah larutan 40% formaldehid dalam air. Larutan 5% digunakan untuk keperluan biologi (mengawetkan hewan dan tumbuhan)
62
Floroglusional
C6H6O3.2 H2O
Zat padat berwarna putih, digunakan sebagai pereaksi lignin dan pentosa
63
Galaktosa
C6H12O6
Zat padat berwarna putih, larut dalam air
64
Glukosa
C6H12O6
Zat padat berwarna putih, larut dalam air, disebut juga dekstrosa
65
Glukosa fosfat
C6H13O9P
Digunakan pada reaksi biokimia
66
Gliserin
C3H5(OH)3
Zat cair tak berwarna, kental seperti sirup, dipakai untuk keperluan kosmetik dan bahan peledak
67
Hydrogen peroksida
H2O2
Zat cair tak berwarna, larut diperdagangkan dengan kadar 35%. Bersifat mudah terurai
68
Kadmium klorida
CdCl2.2 ½ H2O
Kristal tak berwarna, larut dalam air, banyak digunakan untuk fotografi
69
Kadmium sulfat
CdSO4.2 2/3 H2O
Zat padat tak berwarna, larut dalam air, bersifat higroskopik
70
Kalium dikromat
K2Cr2O7
Zat padat berwarna jingga, larut dalam air, digunakan sebagai indikator
71
Kalium heksasianoferat (II)
K4Fe(CN)6.3 H2O
Kristal berwarna kuning, larut dalam air, pereaksi untuk ion besi (III)
72
Kalium heksasianoferat (III)
K3[Fe(CN)6]
Kristal berwarna merah, larut dalam air, pereaksi untuk ion besi (II)
73
Kalium hidroksida
KOH
Zat padat berwarna putih, larut dalam air. Digunakan antara lain pada pembuatan sabun
74
Kalium bromida
KBr
Kristal tak berwarna, larut dalam air
75
Kalium klorat
KClO3
Zat padat berwarna putih, sedikit larut dalam air, dipakai sebagai bahan untuk membuat gas oksigen di laboratorium
76
Kalium klorida
KCl
Zat padat berwarna putih, larut dalam air, digunakan pada pembuatan KOH
77
Kalium kromat
K2CrO4
Kristal berwarna kuning, larut dalam air
78
Kalium natrium tartrat
KNaC4H4O6.4 H2O
Zat padat berwarna putih, larut dalam air, disebut juga garam Seignette/Rochele
79
Kalium nitrat
KNO3
Zat padat tak berwarna, larut dalam air, disebut juga sendawa cili. Digunakan antara lain sebagai campuran pupuk, bahan peledak, petasan dan kepala korek api
80
Kalium permanganat
KMnO4
Kristal yang berwarna ungu kehitaman, larut dalam air dengan warna ungu, digunakan sebagai oksidator
81
Kalium sianida
KCN
Zat padat berwarna putih, higroskopik, larut dalam air. Bersifat racun keras. Digunakan antara lain sebagai campuran bahan penyeduh
82
Kalium sulfat
K2SO4
Kristal tak berwarna, larut dalam air. Digunakan antara lain sebagai campuran pupuk
83
Kalium tiosianat
KSCN
Disebut juga kalium rodanida. Kristal tak berwarna, larut dalam air, dengan ion besi (III) menjadi merah
84
Kalium iodide
KI
Kristal tak berwarna, bila lama kena udara berubah menjadi kuning. Larut dalam air, digunakan untuk membuat larutan yodium
85
Kalsium hidroksida
Ca(OH)2
Zat padat berwarna putih, sedikit larut dalam air, larutannya disebut air kapur. Berubah menjadi keruh bila kena udara
86
Kalsium karbonat
CaCO3
Batu kapur atau batu pualam terdapat di alam, dengan larutan HCl menghasilkan gas CO2
87
Kalsium klorida
CaCl2
Zat padat berwarna putih, larut dalam air, bersifat higroskopik
88
Kalsium oksida
CaO
Zat padat berwarna putih, disebut kapur tohor, dengan air menimbulkan panas, sebagi bahan pengering
89
Kanada balsam

Perekat kaca, mempunyai indeks bias sama dengan kaca
90
Kaolin
H2Al2Si2O8.H2O
Zat padat berwarna putih. Bahan untuk membuat porselen. Tidak larut dalam air, asam dan alkali
91
Kalsium hipoklorit
Ca(ClO)2
Serbuk berwarna putih, bersifat oksidator. Banyak digunakan sebagai bahan pemutih dan untuk membuat Cl2
92
Karbon disulfide
CS2
Zat cair tidak berwarna, berbau belerang, mudah terbakar, bersifat racun. Digunakan sebagai pelarut minyak, lemak, karet dan resin
93
Karbon tetraklorida
CCl4
Zat cair tidak berwarna, berbau khas, sebagai pelarut minyak/lemak, tidak dapat dibakar
94
Kertas indikator universal

Indikator asam basa yang dapat menunjukkan pH antara 1-11
95
Klorobutol
CCl3.C(CH)2OH
Kristal berwarna putih, bau dan rasanya seperti kamfer. Memperlambat gerakan mikro organism dan antiseptic
96
Kloroform
CHCl3
Zat cair tak berwarna, berbau khas, rasanya manis. Digunakan sebagai pelarut terutama untuk minyak. Bersifat bius
97
Kobalt (II) klorida
CoCl2.6 H2O
Kristal bewarna merah, yang anhydrous berwarna biru. Bersifat agak higroskopik, larut dalam air
98
Kobalt (II) nitrat
Co(NO3)2.6 H2O
Zat padat bewarna merah, larut dalam air dan alkohol. Larutan 0,5% dipakai sebagai penawar keracunan HCN
99
Kolkhisin
C22H25ON6
Serbuk berwarna kuning muda, alkaloid, pahit dan sangat beracun
100
Kongo merah
C32H22O6N6S2Na2
Serbuka berwarna merah coklat. Indikator asam basa. Daerah perubahan warna antara pH 3,0 sampai pH 5,0. Perubahan dari biru ungu ke merah
101
Krom (III) klorida
CrCl­3.6 H2O
Zat padat berwarna hijau kehitaman, sangat higroskopik larut dalam air
102
Krom (III) nitrat
Cr(NO3)3.9 H2O
Kristal berwarna merah ungu, larut dalam air dan alkohol
103
Krom (III) sulfat
Cr(SO4)3.15 H2O
Zat  padat berwarna hijau tua, larut dalam air
104
Ksilena
C6H4(CH3)2
Zat cair tak berwarna, mudah terbakar, dipakai sebagai pelarut dan membersihkan lensa mikroskop
105
Lakmus

Indikator asam basa. Zat padat berwarna biru, hanya sebagian larut dalam air. Dalam asam berwarna merah, dalam basa berwarna biru
106
Magnesium klorida
MgCl2.6 H2O
Kristal tak berwarna, larut dalam air, sangat higroskopik
107
Magnesium sulfat
MgSO4.7 H2O
Kristal tak berwarna, larut dalam air, disebut juga garam inggris
108
Mangan dioksida
MnO­2
Disebut juga batu kawi. Zat padat berwarna hitam, oksidator. Digunakan antara lain pada pembuatan batu batere
109
Mangan sulat
MnSO4.4 H2O
Kristal yang berwarna merah muda, larut dalam air
110
Methanol
CH3OH
Zat cair tak berwarna, mudah terbakar, bersifat racun, sebagai pelarut
111
Metilen biru
C16H18N3CIS.3 H2O
Indikator oksidator reduksi. Zat pewarna pada mikroskop. Larut dalam air dan alkohol
112
Metil jingga
C14H14O3N3SNa
Indikator asam basa. Zat padat larut dalam air, tidak larut dalam alkohol. Daerah perubahan warna antara pH 3,1-4,4. Perubahan warna dari jingga ke kuning
113
Metil merah
C15H15O2N3
Indikator asam basa. Tidak larut dalam alkohol, sedikit larut dalam air. Daerah perubahan warna antara pH 4,2-6,2. Perubahan warna dari merah ke kuning
114
Metil ungu
C31H34N3Cl
Kristal  berwarna hijau tua, larut dalam air. Indikator asam basa.  Daerah perubahan warna antara pH 4,2-6,2. Perubahan warna dari merah ke kuning
115
Naftalena
C10H8
Zat padat berwarna putih, tidak larut dalam air, mudah menyublim. Disebut juga kamfer
116
Natrium asetat
CH3COONa.3 H2O
Kristal tak berwarna, berbau cuka, larut dalam air. Larutannya bersifat asam.
117
Natrium bikarbonat
NaHCO3
Disebut juga soda kue. Zat padat berwarna putih, larut dalam air. Digunakan antara lain untuk mengembangkan adonan roti
118
Natrium bromida
NaBr
Kristal bewarna putih, larut dalam air
119
Natrium dihidrogenfosfat
NaH2PO4.H2O
Zat padat bewarna putih dan larut dalam air
120
Natrium fosfat
Na3PO4.12 H2O
Disebut juga tritanium fosfat. Kristal tak berwarna, larut dalam air
121
Natrium hidroksida
NaOH
Zat padat bewarna putih, bersifat higroskopik. Larut dalam air, basa kuat. Digunakan dalam industry sabun, tekstil, dan kertas
122
Natrium karbonat
Na2CO3.10 H2O
Zat padat tak berwarna, larut dalam air, larutannya bersifat basa. Banyak digunakan dalam industry sabun, kaca, dan zat warna
123
Natrium klorida
NaCl
Zat padat berwarna putih, larut dalam air, disebut juga garam dapur
124
Natrium nitrat
NaNO3
Zat padat berwarna putih, larut dalam air, disebut juga garam Cili, digunakan sebagai pengawet daging
125
Natrium oksalat
Na2C2O4
Zat padat berwarna putih, larut dalam air
126
Natrium peroksida
Na2O2
Zat padat berwarna kuning, bereaksi dengan air. Mudah terurai dalam udara, dan oksidator
127
Natrium silikat
Na2SiO3
Disebut juga air kaca natron. Digunakan antara lain sebagai bahan perekat, pengawet telur, dan pengisi pada sabun
128
Natrium sulfat
Na2SO4.10 H2O
Kristal tak berwarna, larut dalam air. Disebut juga garam glauber, digunakan pada industri tekstil, kaca, dan pabrik kertas
129
Natrium sulfida
Na2S.9 H2O
Kristal tak berwarna, menjadi kuning bila kena udara atau cahaya. Larut dalam air
130
Natrium sulfit
Na2SO3.7 H2O
Kristal tak berwarna, larut dalam air, reduktor. Digunakan pada pembuatan SO2
131
Natrium tetraborat
Na2B4O7.10 H2O
Kristal tak berwarna, digunakan antara lain untuk menguji ion logam
132
Natrium tiosulfat
Na2S2O3.5 H2O
Kristal tak berwarna, larut dalam air. Sambil menyerap kalor, disebut juga garam hipo
133
Nikel sulfat
NiSO4.7 H2O
Zat padat hijau muda, larut dalam air, dipakai antara lain untuk penyeduhan
134
Perak asetat
AgC2H3O2
Zat padat berwarna putih, larut dalam air
135
Perak nitrat
AgNO3
Zat padat tak berwarna, larut dalam air. Sensitif terhadap cahaya, disimpan dalam botol
136
Pirogalol
C6H3(OH)3
Kristal putih, digunakan untuk menentukan kadar oksigen
137
Raksa (I) klorida
Hg2Cl2
Zat padat berwarna putih, sukar larut dalam air, bersifat racun. Disebut juga kalomel
138
Raksa (II) klorida
HgCl2
Zat padat berwarna putih, sedikit larut dalam air, racun keras, disebut juga sublimat
139
Raksa (II) nitrat
Hg(NO3)2.2 H2O
Zat padat berwarna putih, sedikit larut dalam air, bersifat racun
140
Raksa (II) oksida
HgO
Zat padat berwarna merah. Bersifat racun, bila dipanaskan terurai menjadi raksa dan gas oksigen
141
Seng klorida
ZnCl2
Kristal berwarna putih, larut dalam air
142
Seng sulfat
ZnSO4.7 H2O
Zat padat berwarna putih, sedikit larut dalam air
143
Stronsium klorida
SrCl2
Zat padat berwarna putih, sedikit larut dalam air
144
Sudan III
C22H16N4O
Serbuk berwarna merah coklat, tidak larut dalam air, larut dalam kloroform dan asam asetat glacial, untuk menguji lemak
145
Tembaga (II) asetat
Cu(C2H3O2)2.2 H2O
Serbuk berwarna hijau tua, larut dalam air dan terhidrolisa
146
Tembaga (II) klorida
CuCl2.2 H2O
Kristal berwarna biru kehijauan, larut dalam air
147
Tembaga (II) karbonat
CuCO3
Kristal berwarna biru, sukar larut dalam air, dalam ammonia membentuk senyawa kompleks
148
Tembaga (II) oksida
CuO
Zat padat berwarna hitam
149
Tembaga (II) sulfat
CuSO4.5 H2O
Kristal berwarna biru, larut dalam air, disebut terusi. Bila dipanaskan menjadi putih membentuk garam anhydrous. Berguna untuk membuat larutan benedict dan fehling
150
Timah (II) klorida
SnCl2.2 H2O
Zat padat berwarna putih, sedikit larut dalam air, dan terhidrolisa
151
Timbal (II) sulfat
PbSO4
Serbuk berwarna putih, sukar larut dalam air
152
Timbal (II) nitrat
Pb(NO3)2
Zat padat berwarna putih, sedikit larut dalam air, dan terhidrolisa
153
Toluena
C6H5CH3
Zat cair tak berwarna, sukar larut dalam air
154
Iodium
I2
Zat padat berwarna hitam mengkilap, mudah menyublim, warnanya ungu. Larut dalam KI, CHCl3, dan CCL4
155
Urea
CO(NH22
Zat padat berwarna putih, larut dalam air. Digunakan sebagai pupuk
















 
156
Asam Semut
HCOOH
Zat cair yang tidak berwarna, berbau tajam/menyengat, dapat larut sempurna dengan air
157
Natrium Nitrit
NaNO2
Zat cair tidak berwarna,bersifat toksin bila dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan
158
Uranil Asetat
UO2(CH3COO)2
Zat berwarna kuning, Digunakan dalam proses pewarnaan
159
Asam Aspartat
C4H7NO4
Massa molekul  133,10g mol-1
Titik lebur  270-271 °C
Massa jenis  1,23 g cm-3
Titik isoelektrik  2,77
pKa  1,95
          9,66
160
Asam Adipat
C6H10O4
Massa molar  146,141446 g/mol
Penampilan  Kristal putih
Densitas  1,36 g/cm³
Titik leleh  152 °C (425 K)
Titik didih  337 °C (610 K)
Kelarutan dalam air  sedikit larut
Keasaman (pKa)  4,43, 5,41
161
Asam Hipurat
C9H9NO3
Massa molar  179,17 g/mol
Titik leleh  187 - 188 °C
Titik didih  240 °C (dekomposisi)
162
Asam Folat
 C19H19N7O6
Massa molar  441.4 g mol−1
Penampilan  bubuk krital berwarna oranye-kekuning-kuningan
Titik leleh  250 °C (523 K), decomp.
Kelarutan dalam air  0.0016 mg/ml (25 °C)
Keasaman (pKa)  1st: 2.3, 2nd: 8.3
163
Asam Fumarat
C4H4O4
Massa molar  116,07 g/mol
Penampilan  Putih padat
Densitas  1,635 g/cm³, padat
Titik leleh  287 °C
Kelarutan dalam air  0,63 g/100 mL
Keasaman (pKa)  pka1 = 3,03, pka2 = 4,44
164
Asam Glutamat
C5H9NO4
Massa molekul  147,13g mol-1
Titik lebur  247-249 °C
Massa jenis  1,538g cm-3
Titik isoelektrik  3,22
pKa  2,16
          9,58
165
Asam Glioksilat
C2H2O3
Massa molar  74,04 g mol-1
Densitas  g cm-3
Titik leleh  -93 °C
Titik didih  111 °C
166
Asam Maleat
C4H4O4
Massa molar  116,1 g/mol
Penampilan  putih padat
Densitas  1,59 g/cm³, padat
Titik leleh  131-139 °C terurai
Titik didih  135 °C terurai
Kelarutan dalam air  78 g/100 ml (25 °C)
Keasaman (pKa)  pka1 = 1,83, pka2 = 6,07
167
Asam Klorogenat
C16H18O9
Massa molar  354.31 g/mol
Densitas  1.28 g/cm3
Titik leleh  207 - 209 °C
168
Asam propanadioat
C3H4O4
Massa molar  104,03 g/mol
Densitas  1.619 g/cm3, padat
Titik leleh  135-136 °C (408-409 K)
Titik didih  Terurai
Kelarutan dalam air  Larut secara penuh
169
asam tosilat
 C7H8O3S
Massa molar  172,20 g/mol
190,22 g/mol (monohidrat)
Penampilan  padatan tidak berwarna (putih)
Titik leleh  106-107 °C
103-106 °C (monohidrat)
Titik didih  140 °C pada 20 mmHg
Kelarutan dalam air  67g/100 ml
Keasaman (pKa)  -2,8
170
Asam Pantotenat
C9H17NO5
SMILES  CC(C)(CO)[C@@H](O)C(=O)NCCC(=O)O
Massa molar  219.23 g mol−1
171
Asam Salisat
C7H6O3
Massa molar  138,12 g/mol
Densitas  1,44 g/cm3
Titik leleh  159 °C
Titik didih  211 °C (2666 Pa)
Kelarutan dalam kloroform, etanol, metanol  kloroform 0,19 M; etanol 1,84 M; metanol 2,65 M [1]
172
Asam Sulfit
 H2SO3
Massa molar  82,07 g/mol
Klasifikasi EU  Korosif(C)
Titik nyala  Tak ternyalakan
173
Asam Sinamat
 C9H8O2
Massa molar  148.17 g/mol
Penampilan  kristal
Densitas  1.2475 g/cm3
Titik leleh  134 °C
Titik didih  300 °C
Kelarutan dalam air  0.4 g/L
Kelarutan dalam chloroform, ethanol, methanol  kloroform 0.93 M, etanol 0.86 M, metanol 1.1 M Solubility of cinnamic acid in non-aqueous solvents
Keasaman (pKa)  4.44
Klasifikasi EU  Irritant (Xi)
Titik nyala  >110 °C
174
Asam Trikloroasetat
CCl3COOH
Massa molar  163.4 g/mol
Densitas dan fase  1.63 g/cm3, padatan
Titik lebur  57 °C
Titik didih  196 °C
Penampilan  padatan putih
Keasaman (pKa)  0.77
175
Asam p-toluenasulfonat
C7H8O3S
Massa molar  172,20 g/mol
190,22 g/mol (monohidrat)
Penampilan  padatan tidak berwarna (putih)
Titik leleh  106-107 °C
103-106 °C (monohidrat)
Titik didih  140 °C pada 20 mmHg
Kelarutan dalam air  67g/100 ml
Keasaman (pKa)  -2,8
176
Asam Armstrong
C10H8S2O6
Massa molar  288,299 g/mol
Bahaya utama  korosif
177
Kalsium Hidroksida
Ca(OH)2
Berupa kristal tak berwarna atau bubuk putih                         Pada 512 °C,[1], kalsium hidroksida terurai menjadi kalsium oksida dan air.
178
Litium diisopropilamida
Massa molar  107,1233 g/mol
Densitas  0,79 g/cm³
Kelarutan dalam air  Bereaksi dengan air
Keasaman (pKa)  34
Bahaya utama  korosif
179
Litium bis(trimetilsilil)amida
C6H18LiNSi2
Massa molar  167,326 g/mol
Bahaya utama mudah terbakar
180
Al2 O3
insulator (penghambat) panas dan listrik yang baik.
keras, sehingga digunakan sebagai bahan abrasif.
181
Al2 O3
insulator (penghambat) panas dan listrik yang baik.
keras, sehingga digunakan sebagai bahan abrasif.
182
Al (OH)3
-merupakan senyawa amfoter.
-Titik lebur=300 °C, 573 K, 572 °F
- merupakan iritant.
183
NH4 HCO3
Titiklebur=107,5 º F,
Pada suhu kamar berupa kristal putih.
184
NH3
-mendidih pada -33,34 ° C, (-28,012 ° F)
-berupa gas dengan bau menyengat yang khas
-bersifat basa yang kuat.
185
BaSO4
adalah kristal putih solid yang tidak larut dalam air
TL=1580 ° C, Td=1600 ° C
186
BaCrO4
Berupa bubuk kuning berwarna kuning.
tidak larut dalam air , tetapi larut dalam asam.
zat pengoksidasi yang beracun dan dapat menyebabkan iritasi.
187
Bai 2
TL=711 ° C (anhidrat) dan 740 ° C (dihidrat)
berupa kristal putih (anhidrat) dan kristal tak berwarna (dihidrat)
merupakan senyawa beracun.
188
BeCl2
Berupa kristal kuning
TL=399 ° C,, Td=399 ° C,
digunakan sebagai katalis dalam beberapa reaksi organic.
189
BEF2
Berupa gumpalan berwarna putih
sangat beracun dan larut dalam air.
TL=554 ° C,, Td=1169 °C,
190
BeH2
Berupa Amorphous putih dan kristal heksagonal
TL=250 ° C dengan decomp.
191
 Berilium hidroksida
Be (OH)2
adalah amfoter hidroksida , larut baik dalam asam dan basa.
berupa padatan putih.
zat karsinogenik.
192
BEI 2
Berupa jarum tidak berwarna seperti kristal.
Zat beracun dan mudah terbakar.
Bereaksi hebat dengan air
TL=480°C , Tl=590 ° C

193
Be (NO3)3
Berupa padatan putih kuning.
Zat beracun  , dan merupakan iritan dalam dosis kecil.
TL=60°C, Td=100 ° C
194
BeSO4
putih solid
merupakan senyawa yang Sangat beracun.
TL=110 ° C (tetrahydrate,-2H 2 O) ,400 ° C (dihidrat).
195
B2 O3
berwarna putih kaca padat.
TL=450 ° C (trigonal) ,510 °C (tetrahedral).
menyebabkan iritasi tingkat 2.
196
B Cl3
Berupa Gas tak berwarna
TL=-107.3 °C, Td=12.6 °C
Senyawa korosif dan sangat beracun.

197
Asam Propionat
C2H5COOH
Zat cair tidak berwarna, larut sempurna dalam air, dapat bereaksi dengan alkohol
198
Asam Stearat
CH3(CH2)16COOH
Zat padat berwarna putih, sukar larut dalam air, digunakan untuk pembuatan lilin
199
Kalium besi (III) sianida
K3Fe(CN)6
Zat berbentuk kristal merah, larut dalam air, tidak dapat menyala. Titik lebur 300˚C
200
Besi (II) sulfat
FeSO4
Zat Kristal berwarna biru/hijau atau putih, tidak dapat menyala, titik didih 70°C-400°C